Kelurahan Turi Pasti Bisa !












-

Tuesday, May 20, 2014

Sentralisasi VS Nepotisme

Jika anda sering mendengar kata Nepotisme hal ini sedikit banyak berkaitan dengan Sentralisasi namun tahukah anda apa itu Nepotisme dan apa itu Sentralisasi ?

Hal ini sebenarnya sudah ada sejak zaman dahulu kala, namun selama berkembangnya peradaban dan pemikiran manusia hal ini terkadang menjadi sesuatu yang digunakan untuk menguntungkan suatu pihak maupun suatu organisasi

Lantas mengapa hal ini dapat menguntungkan suatu pihak maupun organisasi ?

Berikut adalah pengertian dari Nepotisme dan Sentralisasi sendiri.

Nepotisme - Nepotisme berasal dari bahasa latin Nepos yang berarti kemponakan atau cucu, Nepotisme memiliki pengertian singkat yaitu lebih memilih saudara atau teman akrab berdasarkan hubunganya bukan berdasarkan kemampuanya.

Sentralisasi - Sentralisasi dari kalimatnya kita sudah dapat mengartikan Sentral atau Central dalam bahasa inggris yang berarti Pusat, kita dapat mengetahui bahwa segala sesuatu yang ada berdasarkan keputusan pusat dari puncak organisasi tersebut, dan puncak organisasi tersebut memiliki wewenang yang bisa dibilang mutlak.

Dari pengertianya kita sudah dapat tahu bahwa dalam Nepotisme kita akan mendapat keuntungan jika kita masih memiliki hubungan darah dan berteman akrab dengan pelaku nepotisme. Dalam Sentralisasi jika kita menjadi pusat dari organisasi yang ada kita akan mendapat keuntungan yaitu kita memiliki wewenang mutlak.

Apakah praktek Nepotisme dan Sentralisasi ada di Indonesia sampai sekarang ?

Praktek nepotisme di Indonesia pernah dituduhkan pada pemerintahan orde baru yang akhirnya menimbulkan gerakan reformasi yang mengakhiri pemerintahan Soeharto tahun 1998, dan sistem sentralisasi pernah diterapkan di Indonesia pada zaman kemerdekaan hingga orde baru.

Lalu Bagaimana cara kita mencegahnya atau menghentikanya ?

Nepotisme dan sentralisasi sangat sulit dihentikan karena sebenarnya kita semua sebagai manusia berpotensi atau memiliki kemungkinan untuk melakukan/mempraktekanya, namun kita dapat mencegah praktek nepotisme dan sentralisasi dengan cara membuat diri kita menjadi seseorang yang berkualitas dan memiliki potensi untuk menjadi manusia yang cerdas, dengan itu walaupun kita tidak bisa mencegah maupun menghentikanya, dengan menjadi manusia yang berkualitas setidaknya kita bisa membuat nepotisme dan sentralisasi semakin berkurang dan akhirnya hilang dari pemikiran kita semua.

Sekian semoga artikel yang kami buat bermanfaat bagi anda semua.

0 comments:

Post a Comment